Selasa, 28 Julai 2009

Allah Hanya Memanggil Kita 3 Kali Saja




Assalamualaikum…………… saling ingat-mengingati…………….
ﻪﺘﺎﻜﺮﺒﻮﷲﺍﺔﻤﺤﺭﻮﻡﻜﻴﻠﻋ ﻢﻼﺴﻠﺍ Peace be upon you.. Fyi…


Renung-renungkan dan selamat beramal….


Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju Mekah....... . .aku bertanya pada Ibu. 'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah.....?' Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah.Dan Ibu, memberikan Tausyiahnya. Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu.Kebetulan umrahku dimulai di Madinah dulu selama 4 hari, baru ke Mekah.Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah. Jadi aku punya kesempatan untuk bertanya tentang Umrah.

Ibu berkata...'Shinta, Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup..'Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'Ibu tersenyum.. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'Saya menggelengkan kepala. 'Panggilan pertama adalah Azan', ujar Ibu. 'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.

Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah....... ..
Ibu melanjutkan, 'Shinta, Panggilan yang kedua adalah panggilan Umrah/Haji. Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkankesempatan yang berbeza dengan hamba yang lain. J alan nya bermacam-macam. Yang tidak punya wang menjadi punya wang, yang tidak merancang pula akan pergi, ada yang memang merancang dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua. Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'. Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanal lah...... .saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. .......Alhamdulill ah...'
Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah KEMATIAN. Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh.
Karena itu Shinta, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..
Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......
Insya Allah syurga adalah balasannya.. . ....'

** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....


Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... ......Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........

.....** Huraisy
Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yangbernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy inidari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.

Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapayang kau cari?' Huraisy pun menjawab, 'Aku mahu mencari lima orang.''

Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang.
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang derhaka kepada ibubapanya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.'

kesal saya dgn sikap buruk sangka saya terhadap org lain dan sikap tidak tahu berterima kasih dgn kawan yg sentiasa berlapang dada…....sampaikan pesanan ini biarpn 1 ayat.. Wallahualam

Israk Dan Mikraj


Peristiwa mengenai Israk Dan Mikraj – untuk renungan bersama
Sebelum Israk dan MikrajRasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika'il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman.. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan "khatimin nubuwwah". Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Israk" itu.
Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa) :Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah. ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S.. menerima wahyu daripada Allah; iii. Baitul-Laham (tempat Nabi 'Isa A. S. dilahirkan); Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :

v Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad "Fisabilillah" yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.

v Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai Tuhan).
v Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang) .
v Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka..
v Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
v Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibrail: Itulah orang yang makan riba`.
v Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
v Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.v Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka.. Kata Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
v Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
v Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat..
v Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.
v Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.


Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi makmum.Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.


3. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
v Langit Pertama: Rasulullah S. A. W. dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam A. S. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
v Langit Kedua: Nabi S. A. W. dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi 'Isa A. S. dan Nabi Yahya A. S.
v Langit Ketiga: Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A. S.

iii. Langit Keempat: Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A. S.
v Langit Kelima: Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A. S. yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.
v Langit Keenam: Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi-Nabi. Seterusnya dengan Nabi Musa A. S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
v Langit Ketujuh: Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu lah HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, "Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
v Tangga Kelapan: Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S. A. W. dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.
v Tangga Kesembilan: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya..v Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S. W. T. dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya: Allah S. W. T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S. W. T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S. W. T : aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.


4. Selesai munajat, Rasulullah S. A. W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian Nabi Musa A.. S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S. A. W. merayu kepada Allah S. W.. T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga. 5. Selepas MikrajRasulullah S. A. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu'alam. (Sumber : Kitab Jam'ul-Fawaa` id) Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan kembali setiap kali 27 Rejab menjelang. Adalah lebih penting untuk kita menghayati pengajaran di sebalik peristiwa tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara yang tidak baik. Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah dan takut kepada kekuasaan-Nya. Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka. Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.Mafhum Firman Allah S. W. T. : "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(Surah Al-Israa': Ayat 1).
wallahua'lam. .

Koleksi Resepi Internet

Mutiara

Mutiara

Untuk Suami

Pernikahan atau perkahwinan menyingkap tabir rahsia isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia khadijah tidaklah setakwa aisyah pun tidak setabah fatimah justeru, isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajipan bersama isteri menjadi tanah, ka pernikahan atau perkahwinan memu langit penaungnya isteri ladang ternakan, kamu pemagarnya isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya isteri adalah murid, kamu mursyidnya isteri bagaikan anak kecil tempat bermanjanya saat isteri menjadi madu kamu teguklah sepuasnya seketika isteri menjadi racun kamulah penawar bisanya seandainya isteri tulang yang bengkok berhatilah meluruskannya pernikahan atau perkahwinan menginsafkan kita perlunya iman dan takwa untuk belajar meniti sabar dan redha Allah S.W.T kerana memiliki isteri yang tidak sehebat mana justeru, kamu akan tersentak daripada alpa kamu bukanlah Rasulullah S.A.W pun bukanlah Saidina Ali suami akhir zaman yang berusaha menjadi soleh ...amin...

Hari Raya Aidilfitri 2012

Hari Raya Aidilfitri 2012
Hari Raya Aidilfitri 2012

Fenomena Hutang dan Keburukannya

Keadaan umat Islam menjadi memilukan apabila, aktiviti berhutang menjadi asas kehidupan masyarakat hari ini, ia mungkin tidak pelik bagi mereka yang tidak berkemampuan, tetapi ia telah menjadi kaedah dan teknik yang terbaik (sebagaimana didakwa) bagi mencapai keuntungan dan mengekalkan kekayaan sesebuah syarikat atau individu. Maka lahirlah ramai individu yang berkemampuan untuk membuat pembayaran secara tunai, tetapi masih lagi suka berhutang dalam membeli kereta dan rumah. Hujah mereka mudah sahaja dalam hal ini, iaitu jika bayar tunai maka kita akan RUGI, RUGI dan RUGI. Inilah satu fenomena kurang sihat yang telah di anggap sihat oleh masyarakat hari ini. Ia berpunca daripada kurangnya maklumat berkenaan bahaya hutang dalam keadaan berkemampuan.

Dalam konteks semasa, kita dapat melihat bagaimana ramainya peminjam-peminjam yang enggan membayar hutang pengajian, rumah, kereta, syarikat mereka, ada juga yang lebih rela di gelar muflis asalkan tidak perlu membayar jumlah hutangnya yang menimbun. Ia kelihatan enak untuk tidak membayar hutang di dunia, tetapi ia pasti akan menjadi malapetaka di akhirat.

Mari sama-sama kita mempelajari pandangan Islam dalam hal hutang ini.

Nabi SAW bersabda :-
يغفر للشهيد كل شيء إلا الدين

Ertinya : " Diampunkan semua dosa bagi orang mati yang terkorban Syahid kecuali jika ia mempunyai hutang (kepada manusia)" ( Riwayat Muslim, 6/38)

Lebih buruk lagi apabila terdapat sesetengah individu yang meminjam dengan niat untuk tidak memulangkan kembali.

Sebagaimana Sabda Nabi SAW :
من أدّان أموال الناس يريد أداءها أدى الله عنه , ومن أخذها يريد اتلافها أتلفه اللهErtinya : Barangsiapa yang meminjam harta orang lain dengan niat ingin mengembalikannya, Allah akan mengembalikan pinjaman itu, namun barangsiapa yang meminjamnya dengan niat ingin merugikannya, Allah pun akan merugikannya" ( Riwayat Al-Bukhari, 2/83 )


Rasulullah SAW juga kerap mengajar umat islam agar berdoa dilepaskan dari hutang :
اللهم إني أعوذبك من المأثم والمغرم ( الدين ) , فقيل له : إنك تستعذ من المغرم كثيراً يا رسول الله ؟ فقال : " إن الرجل إذا غرم حدث فكذب , ووعد فأخلف"Ertinya : Ya Allah, aku berlindung kepadaMU dari dosa dan hutang, lalu Baginda ditanya : Mengapa engkau sering meminta perlindungan dari hutang, whaai Rasulullah ? ;

Baginda menjawab : " Jika seseorang berhutuang, bila berbicara ia dusta, bila berjanji ia mengingkari" ( Riwayat Al-Bukhar, 1/214 )

Terdapat juga dalam sebuah hadith lain :Ertinya : Ya Allah, aku berlindung dari kekufuran dan hutang, Mendengar itu seseorang bertanya, " Apakah engkau menyamakan kekeufuran dengan hutang wahai Rasulullah ? ; " Benar " Jawab Rasulullah" ( Riwayat An-Nasaie, 2/316 ; Ahmad , 3/38 ; Al-Hakim berkata Sohih dan disepakati oleh Az-Zahabi; Menurut Albani : Dhoif )

Berlandaskan dalil-dalil di atas jelaslah kepada kita bahawa aktiviti berhutang ini adalah kurang sihat menurut pandangan Islam. Justeru, kita sewajarnya menjauhinya semampu boleh. Beberapa cadangan di bawah perlu difikirkan demi memastikan tanggungan dan beban hutang kita dikecilkan, ia seperti berikut :-

KAD KREDIT : -Jauhkan diri dari menggunakan kad kredit. Selain isu-isu riba yang begitu hampir dengan kad kredit, ia juga amat menggalakan hutang secara berlebihan. Malah jika seseorang ingin menggunakannya, adalah amat di nasihatkan agar digunakan untuk memudahkan urusan di saat-saat yang benar-benar terdesak. Selain itu, adalah lebih baik juga menggunakan "Charge Card" atau "Debit Card" sahaja. Jauhkan diri dari ketagihan penggunaan kad kredit.

PINJAMAN PERIBADI : Ini satu lagi jenis produk yang boleh mengakibatkan penyakit ketagihan duit di kalangan masyarakat. Pelru di sedari bahawa seluruh jenis pinjaman peribadi secara konvensional adalah di haramkan oleh Islam dengan sepakat seluruh ulama. Cuma, hari ini, terdapat beberapa Bank Islam dan perbankan Islam yang menawarkan Pinjaman (pembiayaan) peribadi secara Islam. Sebagai makluman, tidak semua bank Islam menawarkannya kerana produk ini berlandaskan konsep "bai inah" ( jual dan beli semula antara dua pihak yang sama). Konsep ini amat konterversi dan di tolak oleh kebanyakan ulama timur tengah, bagaimanapun ianya di terima oleh ulama Malaysia dan Brunei. Apapun, pada kebiasaannya, kadar yang di kenakan adalah tinggi. Oleh itu, penggunaannya tanpa keperluan yang amat mendesak juga perlu dikurangkan atau dihapuskan terus demi mengurangkan beban hutang yang ditanggung.


PERUMAHAN DAN KERETA : dua item ini mungkin keperluan yang asas bagi kebanyakkan individu. Bagi saya, seeloknya, hutang peribadi kita eloknya di hadkan kepada dua jenis ini sahaja. Itupun , mestilah menilai kemampuan kewangan dengan sebaiknya agar tidak mendedahkan diri kepada bahaya ketidakmampuan membayar hutang. Sebarang pinjaman kereta dan rumah secara konvensional adalah disepakati haramnya oleh seluruh ulama dunia.


UMRAH DAN HAJI SUNAT (KALI KEDUA): Haji sememangnya wajib bagi umat Islam yang berkemampuan fizikal dan kewangan. Bagaimanapun, yang wajib hanyalah sekali sahaja. Justeru, umat Islam perlu memahami ‘priority' atau "awlawiyyat" di dalam pengendalian wang peribadi. Menurut Islam, menggunakan wang yang diperuntukan untuk ke umrah dan Haji kali kedua adalah lebih baik dan besar pahalanya untuk disalurkan bagi melupuskan pembayaran hutang peribadi yang bertimbun-timbun itu. Malangnya, ketidak fahaman kebanyakan umat islam hari ini menyebabkan mereka kerap mendahulukan sesuatu yang kurang penting berbanding yang lebih penting.

* Ustaz Zaharuddin Abd. Rahman merupakan pakar dalam bidang kewangan Islam dan aktif menulis buku dan artikel. Artikel ini disunting dari laman web beliau, www.zaharuddin.net

Perkahwinan

Perkahwinan itu satu perkara yang mulia, Mengapa mesti kita mengelakkannya. Ia adalah satu fitrah bagi manusia, kalau tak sanggup, manusiakah KITA. Jangan risau jika kita tak dapat isteri yang solehah, kerana Allah telah berjanji, perempuan yg soleh hanya utk lelaki yg soleh...Kalau kita sbg lelaki tak soleh...jgn harap dapat bini yg soleh....Syukur apa yg telah dikurniakan. Tak semua perempuan itu BAIK, tapi baiKKah kita nak dapat perempuan yg baik...??? Kalau kita mengorat perempuan memang tak baik, tapi kalau kita tak berusaha nak cari isteri; Ada can ker bini itu TURUN dari langit..... Kita tak suka perigi mencari timba...Perempuan jenis apakah itu??? Siti Khadijah pun perempuan mcm itu; Hinakah dia?????? Allah telah mengutuskan perempuan utk lelaki...bukannya kita perlu hidup dgn sendiri.... Mungkin rezeki tidak ada untuk kita memulakan alam perkahwinan. ......Tanpa usaha , rezeki itu memnag tidak ada.... Syabas kpd sesiapa yg melangkah ke gerbang perkahwinan, yg tidak, ANDA sesungguhnya berada dalam kerugian.... FIKIR-FIKIRKANLAH. ......... .... ...

Permata hati ibu

Permata hati ibu
Permata hati ibu